Friday, September 17, 2010

Pendidikan Anak Dalam Islam -

Pembuka bicara:
Dan orang-orang yang berkata : "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
( QS. Al-Furqan : 74 )
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At Tahrim: 6 ).
"Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya."(HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
keluarga
Sistem kekeluargaan amat penting bagi umat islam.Islam telah memperaktikkan pelbagai cara bagi umatnya membentuk keluarga yang bahagia.Sumber daya manusia dan melahirkan umat secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada negara. Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat "umat terbaik", sebagaimana dinyatakan Allah 'Azza Wa lalla
dalam firman-Nya:
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, 110). Dan agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam : "Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang makan menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dariyang munkar... ". (Surah Ali Imran :Ada seorang yang bertanya: "Apakah kerana kita berjumlah sedikit pada masa itu?" Jawab beliau: "Bahkan kalian pada masa itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah nescaya mencabut dari hati musuh kalian rasa takut kepada kalian, dan menanamkan.
Islam menekankan pendidikan kerana ia membantu dalam pelbagai aspek.Salah satunya dapat menyebarkan islam dengan penuh yakin supaya mudah untuk menarik manusia yang kafir menerima islam.Selain itu ia juga membantu melahirkan umat islam yg genius dan bijaksana.
Keluargamerupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya keluarganya mengenai kepentingan pendidikan semasa kecil lagi. Masa ini amat sesuai untuk menanamkan dalam diri anak akan sangat berkesan sehingga tidak mudah hilang atau berubah terus. Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat kerana keluarga merupakan batu sempadan pembangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk melahir dan mempersiapkan dirinya. Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini.Maka mereka berazam untuk hapuskan umat islam dari usia muda lagi.Sebagai contoh baru-baru ini, kita telah hilang seramai 1001 orang saudara kita di palastin.Ini angkara rejim zionis yang membenci umat islam.Kita perlu bangun dengan pendidikan yang ada untuk mencipta senjata yang canggih untuk mempertahankan islam dan masjidil al-aqsa. . Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peranan kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: "Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia.
Pendidikan membuatkan kita sedar betapa pentingnya individu untuk dapat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan tidak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada solat, shaum dan haji.Tetapi setiap karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata merupakan ibadah.
Pendidikan dalam adat islam juga perlu dipraktikkan.Antaranya ialah bertahnik,berkhatan,aqiqah dan bermacam-macam lagi. Tahnik (Mengolesi langit-langit mulut)ialah salah satu sunnah yang yang telah dilakukan oleh nabi muhammad s.a.w pada saat menerima kelahiran bayi. Bertahnid ialah meletakkan sebutir korma dengan dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu disapukan di langit-langit mulut bayi. Caranya,dengan menaruh sebagian kurma yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika tidak ada kurma, maka disapukan
dengan sesuatu yang manis (seperti madu atau gula). Abu Musa berkata: "Ketika aku dikaruniai seorang anak laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, mentahniknya keberkahan dengan baginya, kurma dan mendoakannya.
Ini menunjukkan manusia agar umat mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para doktor telah membuktikan bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, antara punca kematiannya ialah:
a. Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan).
b. Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya
Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang baik.
Selain itu Khitan ialah memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak lelaki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak perempuan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah bersabda: "Fitrah itu lima: khitan, mencukur rambutkemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak" (HR. Al-bukhari, Muslim) Khitan wajib hukumnya rnustahab bagi kaum pria, bagi dan kaum (dianjurkar)wanita.WallahuA'lam. Inilah beberapa etika terpenting yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh ibubapa atau pada saat-saat pertama dari kelahiran anak. Namun, di sana ada beberapa kesalahan yang terjadi pada saat menunggu kedatangannya Secara singkat, antaranya:
Membacakan ayat tertentu dari Al Qur'an untuk wanita yang akan melahirkan; atau menulisnya lalu dikalungkan pada wanita, atau menulisnya lalu dihapus dengan air dan diminumkan kepada wanita itu atau dibasuhkan pada perut dan farji (kemaluan)nya agar dimudahkan dalam melahirkan. ltu semua adalah batil, tidak ada dasamya yang shahih dari Rasulullah, Akan tetapi bagi wanita yang sedang menahan rasa sakit karena melahirkan wajib berserah diri kepada Allah agar diringankan dari rasa sakit dan dibebaskan dari kesulitannya Dan ini tidak bertentangan dengan ruqyah yang disyariatkan.
Ibubapa juga mestilah mendidik anak dalam adab hendak makan iaitu membaca bismillahhirrahmanirrahim dan bersyukur selepas menikmati hidangan.Dan janganlah makan terlalu kenyang sehingga berasa keberatan untuk malakukan kerja seharian.
Ketika bermain ibubapa mestilah menekankan semangat persefahaman antara anak –anak mereka supaya meningkatkan lagi semangat silaturrahim.Ini amat penting untuk mengelakkan kekecohan yang berlaku diantara saudara islam.Islam tidak membebankan para umatnya untuk beriadah kerana islam mementingkan kesihatan tubuh badan untuk menjadi umat yang gagah lagi perkasa.Pihak musuh akan berasa gerun untuk melawan umat islam kerana kekuatan yang dimiliki kita amat digeruni pihak lawan.
Kita juga diajar untuk bersikap hormat, taat dan berbuat baik kepada kedua orangtua, sehingga terdidik danmembiasakan diri. Anak sering bersikap derhaka dan melanggar hak-hak orangtua disebabkan kurangnya perhatian orangtua dalam mendidik anak dan tidak membiasakannya berbuat kebaikan sejak usia begini.Firman Allah Ta'ala : 'Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesanyangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Surah Al-Isra': 23-24).
Islam juga menekankan aurat kerana ia ialah senjata syaitan untuk melemahkan iman umat islam.Pada waktu ini dunia kita telah dilanda pelbagai maksiat diserata manusia.terdapat pelbagai perkara yana amat keji iaitu ibu sanggup melakukan sumbang mahram bersama anaknya.
Pengajaran ini sebagian hukum yang jelas dan tentang halal-haram. Diajarkan kepada anak menutup aurat, berwudhu, hukum-hukum thaharah (bersuci) dan pelaksanaan solat. Juga dilarang dari hal-hal yang haram, dusta, mencuri dan melihat perkara yang diharamkan Allah. Maka, disuruh mematuhi syariat Allah sebagaimana orang dewasa dan dicegah dari apa yang dilarangsebagaimana orang dewasa, sehingga anak akan tumbuh demikian dan menjadi terbiasa. Kerana bila semenjak kecil anak dibiasakan dengan sesuatu, maka kalau sudah dewasa akan menjadi kebiasaannya.
Memilih pasangan hidup
Rasulullah SAW memberikan nasihat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda :
"Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) nescaya engkau merugi" (HR.Al-Bukhari dan Muslim) Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya.
Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda : "Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawinkanlah. Jika tidak kamu lakukan, nesacaya terjadi fitnah di muka bumi dan kerosakan yang besar" Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita: "Jika seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami". Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, nescaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya".
Beberapa kesalahan pendidik
Berikut ini sebagian kesalahan yang sering dilakukan oleh para pendidik. Semoga Allah memberikan maunah (pertolongan)-Nya kepada kita untuk dapat menjauhinya dan menunjukkan kita kepada kebenaran.
1. Ucapan pendidik tidak sesuai dengan perbuatan. Ini merupakan kesalahan terpenting kerana anak belajar dari orangtua pelbagai perkara tetapi kadangkala bertentangan dengan apa yang telah diajarkannya. Tindakan ini berpengaruh buruk terhadap mental dan perilaku anak. Allah Azza Wa Jalla mencela perbuatan ini dengan firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian apa di sisi Allah bahwa kamu mengatakan yang tidak kamu
kerjakan"
(SurahAshShaff:2-3). Bagaimana anak akan belajar kejujuran kalau ia mengetahui orang tuanya berdusta? Bagaimana anak akan belajar sifat amanah sementara ia melihat bapaknya menipu ? Bagaimana anak akan belajar akhlak baik bila orang sekitamya suka mengejek, berkata jelek dan berakhlak buruk?
2. Kedua orangtua tidak sepakat atas cara tertentu dalam pendidikan anak. Kadangkala seorang anak melakukan perbuatan tertentu di hadapan kedua orangtua tetapi
ibunya memuji dan mendorong sedangkan ayahnya memperingatkan danmemarahi. Akhimya anak menjadi bingung mana yang benar dan mana yang salah di antara keduanya. Dengan pengertiannya yang masih terbatas, ia belum mampu membedakan mana yang benar dan yang salah sehingga hal itu akan mengakibatkan anak menjadi bimbang dan segala urusan tidak jelas baginya. Sementara, kalau kedua orangtua mempunyai cara yang sama dan tidak memujukkan perbedaan ini, nescaya tidak terjadi kerancuan tersebut.
3. Membiarkan anak menjadi artis. Media massa mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam perilaku dan perbuatan anak dan media paling berbahaya adalah television. Padahal pengaruhnya demikian luas terhadap anak maupun orang dawasa, Plomery, terhadap yang seorang orang-orang terbatas peneliti berpengetahuan pengetahuannya mengatakan: "Anak pada umumnya, dan kebanyakan orang dewasa, cenderung menerima tanpa mempertanyakan segala informasi yang tampil di filem-filem dan kelihatan realistis. Mereka dapat mengingat materinya dengan cara yang lebih baik . maka akal fikiran mereka menelan begitu saja nilai-nilai yang rendah itu. Banyak pendidik yang tidak menaruh perhatian bahwa anak mereka cenderung menonton television. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap akhlak dan fithrah mereka, sampai apa yang dinamakan dengan kelakuan anak-anak keji pun yang penuh diperoleh dengan anak maupun pemikiran-pemikiran melalui acara yang disiarkan.
Tayangan ini semua menyerbu dunia anak dan menodai fithrah yang suci dengan dalih acara anak-anak". Oleh kerana itu anak-anak kita harus dilindungi dari perangkat yang merusak ini. Hal ini, tak diragukan lagi, bukan sesuatu yang mudah tetapi juga tidak mustahil, jika kita ingin menjaga akhlak putera-puteri kita dan mempersiapkan mereka
untuk mengembang misi agama dan umat. Semoga Allah melimpahkan ma'unah-Nya kepada kita.
4. Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh. Kesalahan yang amat serius dan banyak tejadi di masyarakat kita adalah fenomena kesibukan ibu dari peranan utamanya menbersih rumah dan anak anak dengan hal-hal yang tertentunya. Misalnya, sibuk dengan masalah di luar rumah, atau sering mengadakan kunjungan, menghadiri pertemuan, atau hanya kerana malas dan tidak ambil tahu tentang anak . Padahal ini sangat berpengaruh terhadap jiwa anak dan nilai-nilai yang diserapnya Sebab, "Anak kecil adalah orang pertama yang dirugikan dengan keluamya ibu dari rumah untuk berkerja. Ia akan kehiLangan kasih sayang, sebab ibu membiarkannya pembantu wanita lain seperti pembantu, pengasuhan atau Dan membawanya ketempat lain.
Mereka ini akan kehilangan kasih sayang. Ini amat berbahaya terhadap jiwa anak dan masa depannya, kerana anak berkembang tanpa kasih sayang. jika anak kurang kasih sayang, ia pun akan bertindak keras terhadap
masyarakatnya, akibatnya masyarakat hidup dalam kehancuran, keretakan dan kekerasan. Teryata, orang lain tidak menaruh perhatian untuk membina anak dan mendidiknya berakhlak mulia sebagaimana yang dilakukan keluarganya. Hal ini mendatangkan masyarakatmasalah besar. Kadang kala pembantunya adalah kafir, akibatnya si anak pun terpengaruh dengan akidah yang menyimpang atau akhlak yang rosak yangdibawa olehnya. Maka, jika kita terpaksa mengambil pembantu, usahakanlah mendapat pembantu muslimah yang baik.
5. Berlebihan dalam memberi hukuman dan balasan.Hukuman adalah sesuatu yang disyariatkan dan termasuk salah satu saranan pendidikan yang berhasil yang perlu dilakukan oleh pendidik. Namun ada yang terlalu berlebihan dalam menggunakan saranan ini, sehingga membuat saranan itu berbahaya dan mengakibat yang sebaliknya. Seperti kita ketahui,sesetengah yang menahan anaknya beberapa jam dibilik yang gelap jika melakukan kesalahan, ada juga yang mengikat anaknya jika berbuat sesuatu hal yang mengganggunya. Pendidik mungkin perlu menggunakan hukuman yang lebih dari pada sekadar pandangan yang memujukkan atau kata-kata celaan bahkan hukuman mungkin berupa terpaksa menggunakan pukulan, namun ini merupakan penyelesaian akhir, tidak diperlukan kecuali jika tidak ada cara lain. Ada beberapa kaedah dalam penggunaan
hukuman berupa pukulan antara lain. Tidak menggunakan hukuman ini
kecuali jika tidak ada cara laIn lagi. Pendidik tidak boleh memukul ketika dalam keadaan marah sekali, kerana dikhawatirkan anak. Tidak memukul pada bahagian-bahagian wajah kerana akan membahayakan dan menyakitkanseperti:
kepala dan dada. Pukulan hukuman pada tahap keras pertama tidak dan
menyakitkan serta tidak boleh lebih dari tiga kali pukulan, kecuali bila terpaksa dan tidak melebihi sepuluh kali pukulan. Tidak boleh dipukul anak yang berumur di bawah sepuluh tahun.
Jika kesalahan anak baru pertama kali ia diberi kesempatan bertaubat dan minta maaf atas perbuatannya. Sianak juga mestilah menunjukkan perubahan drastik dan tidak mengulanginya.
6. Berusaha mengekang anak lebih berkesan.Yaitu tidak diberi kesempatan melakukan aktiviti yang membahayakan nyawa kerana ini bertentangan dengan tabiat anak dan membahayakan kesihatannya, kerana permainan penting bagi kesihatan anak dengan baik. "Permainan di tempat yang bebas dan luas termasuk faktor terpenting anak yang dan membantu menjaga Peningkatan kesihatannya jasmani.Maka ibubapa tidak mencegah anak-anak yang sedang asyik bermain pasir ketika wisata ditepi pantai atau di tengah padang pasir Kerana itu merupakan waktu bersenang-senang danbermain, bukan waktu berdisiplin. Tidak ada waktu kebebasan bergerak bagi anak-anak kecuali dalam kesempatan diri yang bebas seperti ini. Maka sekali-kali mereka harus dibiarkan.
7. Mendidik anak tidak percaya diri dan merendahkan pribadinya. Sayang ini banyak tejadi di kalangan bapa. Padahal ini terpengaruh terhadap masa depan anak dan pandangannya pada kehidupan kerana anak yang terdidik rendah peribadi dan tidak percaya diri akan lahir menjadi penakut lemah dan tidak mampu menghadapi beban dan tantangan hidup, bahkan setelah dawasa. Kerana itu, kita perlu memberikan keyakinan kepadanya yang dia mampu melakukan apa jua.
Penutup
Firman Allah Ta'ala: "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu ….(Surah Al Mu'min: 60) "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku….." (Surah Al-Baqarah : 186). Diriwayatkan dari An Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'Anhu bahwa Nabi bersabda: "Do'a adalah ibadah" Doa mempunyai peranan yang penting sekali dalam
pendidikan anak, bahkan dalam seluruh urusan kehidupan, dan hanya Allah'Azza wa Jalla yang memberikan taufik dan hidayah.Seorang muslim mungkin telah berusaha maksimal dalam upaya mendidik anaknya agar menjadi orang shaleh tetapi tidak berhasil. Sebaliknya, ada anak yang menjadi orang shaleh sekalipun terdidik di tengah lingkungan yang menyimpang dan jelek; bahkan mungkin dibesarkan tanpa mendapat perhatian pendidikan dari kedua orangtua jadi, petunjuk itu sematamata dari Allah. Dialah yang berfirman: "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya…"( AlQashash : 56). Maka kita semua tidak boleh melupakan aspek ini dan wajib memohon dan berdo'a kepada Allah semoga berkenan menjadikan kita dan anak keturunan kita orang-orang yang shaleh, hanya Dialah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Disediakan untuk: Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Disediakan oleh: Syed Nurfahmi Effendi B syed Abdul Malik


Ustaz Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
02600 Arau 
PERLIS
MALAYSIA

013-4006206
04-9882701
abdazizharjin@perlis.uitm.edu.my
http://abdazizharjin.blogspot.com

No comments:

Post a Comment